Film Tentara Bayaran Amerika

Film Tentara Bayaran Amerika

13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi (2016)

13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi adalah film aksi-thriller yang diadaptasi dari buku nonfiksi dengan judul yang sama karya Mitchell Zuckoff. Film ini mengisahkan tentang sebuah serangan teroris di fasilitas diplomatik Amerika Serikat di Benghazi, Libya, pada tanggal 11 September 2012.

Sebuah tim tentara bayaran yang dikenal dengan nama "The Annex Security Team" dikerahkan untuk melindungi para diplomat dan warga Amerika Serikat yang terjebak dalam serangan tersebut. Tim tersebut terdiri dari enam tentara bayaran, termasuk Jack Silva (John Krasinski) dan Tyrone Woods (James Badge Dale), yang harus berjuang melawan gerombolan teroris yang sangat terlatih dan bersenjata lengkap.

The Old Guard (2020)

THE OLD GUARD (2020) – clockwise from top: Matthias Schoenaerts (“Booker’), Charlize Theron (“Andy”), Luca Marinelli (“Nicky”). Photo Credit: AIMEE SPINKS/NETFLIX ©2020

Tak melulu menampilkan tentara pria, The Old Guard (2020) menampilkan karakter tentara bayaran perempuan. Disutradarai oleh Gina Prince-Bythewood, aktris serba bisa Charlize Theron bakalan berperan sebagai pimpinan tentara bayaran abadi bernama Andy. Kisahnya sendiri diadaptasi dari komik superhero berjudul sama karya Leandro Fernández.

Semua berawal ketika kelompok tentara bayaran abadi yang melindungi dunia dari aksi kejahatan terekspose. Sebagai pimpinan dari kelompok tersebut, Andy berusaha menyelamatkan anggotanya yang kini jadi buruan kelompok penjahat kelas kakap.

Berkelana sejenak ke Korea Selatan, ada Take Point (2018) sebagai film terbaik tentang tentara bayaran yang sayang untuk dilewatkan. Film garapan sutradara Kim Byung Woo ini mengisahkan tentara bayaran yang diberikan misi yang terbilang mustahil.

Pimpinan kelompok tentara bayaran bernama Ahab dihubungi oleh intelijen Amerika Serikat untuk menjalankan misi penting. CIA menginginkan mereka menculik pemimpin Korea Utara melalui sebuah bunker yang berlokasi di Zona Demiliterisasi (DMZ). Penyergapan ini tidak mudah, pasalnya sang pemimpin memiliki deretan pengawal yang kuat dan cukup merepotkan.

The Expendables (2010)

Film ini mengisahkan tentang sekelompok tentara bayaran yang dikenal sebagai The Expendables yang dipimpin oleh Barney Ross (Sylvester Stallone). Mereka ditugaskan untuk melakukan misi khusus di sebuah negara fiktif di Amerika Selatan yang dikuasai oleh seorang diktator kejam.

Dalam misi ini, Barney dan timnya harus melawan pasukan militer diktator tersebut yang sangat kuat dan dilengkapi dengan senjata canggih. Namun, mereka juga harus berhadapan dengan saingan mereka, yakni seorang mantan agen CIA yang bernama James Munroe (Eric Roberts) yang juga ingin memperebutkan misi ini.

Extraction adalah film yang mengisahkan tentang Tyler Rake (Chris Hemsworth), seorang tentara bayaran yang diberi tugas untuk menyelamatkan seorang anak lelaki bernama Ovi (Rudhraksh Jaiswal) yang diculik oleh mafia di India. Ovi adalah putra dari seorang bandar narkoba dan dijadikan sandera untuk memaksa sang ayah membayar tebusan.

Dalam misi penyelamatan ini, Tyler harus melawan mafia India dan menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. Dia juga harus menghadapi Saju (Randeep Hooda), seorang mantan rekan kerja yang juga ingin menyelamatkan Ovi dengan maksud untuk memperoleh keuntungan pribadi.

The Losers adalah film aksi-komedi Amerika Serikat tahun 2010 yang disutradarai oleh Sylvain White dan dibintangi oleh Jeffrey Dean Morgan, Zoe Saldana, dan Chris Evans. Film ini diadaptasi dari buku komik dengan judul yang sama karya Andy Diggle dan Jock.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

The Losers mengisahkan tentang sebuah tim tentara bayaran yang dikenal dengan nama "The Losers" yang direkrut oleh pemerintah Amerika Serikat untuk sebuah misi rahasia di Amerika Selatan. Namun, setelah misi tersebut berakhir tragis, The Losers dikhianati dan ditinggalkan untuk mati di medan perang.

Pasukan Pemberontak Suriah Tendang Tentara Bayaran Amerika dari Front Timur

Kamis, 12 Desember 2024 - 06:20 WIB

VIVA – Setelah mengambil alih kekuasaan di Suriah, kelompok oposisi Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) mulai membebaskan sejumlah wilayah dari pasukan pendukung rezim Bashar al-Assad. Salah satunya di kota Deiz ez-Zor, yang berada di wilayah timur.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Middle East Monitor, pasukan pimpinan Abu Mohammad al-Julani telah berhasil memukul milisi Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Rabu 11 Desember 2024.

Kota yang merupakan ibukota Provinsi Deiz ez-Zor diklaim sudah berhasil dikuasai pasukan Hay'at Tahrir al-Sham, selain dari sejumlah desa di wilayah barat dan timur daerah tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktorat Operasi Militer Hay'at Tahrir al-Sham. Misi pembebasan Deiz ez-Zor dipimpin oleh Hassan Abdul Ghani, Komandan Departemen Operasi HTS.

13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi (2016)

13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi adalah film aksi-thriller yang diadaptasi dari buku nonfiksi berjudul sama karya Mitchell Zuckoff. Film ini mengisahkan tentang serangan teroris di fasilitas diplomatik Amerika Serikat di Benghazi, Libya, pada 11 September 2012.

Sebuah tim tentara bayaran yang dikenal dengan nama “The Annex Security Team” dikerahkan untuk melindungi diplomat dan warga Amerika Serikat yang terjebak dalam serangan tersebut.

Tim tersebut terdiri dari enam tentara bayaran, termasuk Jack Silva (John Krasinski) dan Tyrone Woods (James Badge Dale) harus berjuang melawan gerombolan teroris yang sangat terlatih dan bersenjata lengkap.

Artikel terkait: 9 Artis Hollywood Mantan Tentara, Bertugas di Kapal Perang Hingga Dipenjara!

Army of the Dead (2021)

Army of the Dead adalah film aksi horor Amerika Serikat tahun 2021 yang disutradarai oleh Zack Snyder. Film ini mengisahkan tentang sekelompok tentara bayaran yang bertempur melawan gerombolan zombie di Las Vegas yang terisolasi.

Kisah dimulai ketika sebuah konvoi militer yang membawa virus yang sangat mematikan terlibat dalam kecelakaan mobil di Las Vegas. Akibatnya, virus tersebut menyebar ke seluruh kota dan mengubah penduduk menjadi zombie ganas.

Masing-masing film tentang tentara bayaran tadi menampilkan kisah berbeda. Mulai dari konflik di medan tempur hingga drama kehidupan para tentara bayaran di luar sana. Bagi kamu para sinefil, jangan lupa tonton salah satunya, ya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Disutradarai oleh Isaac Florentine, “Hounds of War” berkisah tentang sekelompok tentara bayaran – termasuk protagonis Ryder (Frank Grillo) – yang dikirim ke dalam sebuah misi jebakan. Ryder adalah satu-satunya yang selamat dan memutuskan untuk membalaskan dendam timnya.

Alur cerita film ini dibuat sederhana. Diawali di masa kini, film pun dengan cepat kilas balik ke 6 bulan sebelumnya, ketika Ryder dan tim tentara bayaran yang dipimpinnya, atas perintah Kolonel Hart (Robert Patrick) yang mewakili pemerintah Amerika Serikat, menjalankan misi untuk menghabisi seseorang yang diangap musuh negara. Alih-alih sukses, Ryder cukup beruntung dapat melarikan diri. Ryder pun lalu memiliki satu tujuan dalam hidupnya, balas dendam.

“Hounds of War” cukup standar sebagai sebuah film laga yang menampilkan adegan baku hantam, tembak dan kejar-kejaran kendaraan dalam kecepatan tinggi. Ceritanya yang sederhana membuat film ini tak sulit untuk diikuti dan dapat dinikmati tanpa berpikir keras.

Film yang mengambil lokasi di Malta, sebuah negara pulau di Laut Mediterania, sebelah Selatan benua Eropa. Sinematografi film “Hounds of War” banyak mengungkap lokas-lokasi menarik di negara itu, termasuk lorong-lorong bawah tanah yang dahulu digunakan untuk berperang melawan Jerman.

Secara umum, film ini biasa-biasa saja. Akting para pemerannya pun tidak ada yang menonjol. Cukup dinikmati sambil mengudap berondong jagung, terutama untuk penikmat film laga.

Sejumlah kantor berita Rusia melaporkan sebuah pengadilan di Kota Moskow, Rusia, pada Jumat (27/9) memulai persidangan kasus pidana atas sorang pria warga negara Amerika berusia 72 tahun yang dituduh berperang sebagai tentara bayaran.

Kantor berita RIA Novosti melaporkan bahwa Pengadilan Kota Moskow memulai persidangan kasus pidana terhadap seorang warga negara Amerika yang berpartisipasi sebagai seorang tentara bayaran untuk pihak Ukraina dalam konflik bersenjata.

Media itu mengidentifikasi pria tersebut sebagai Stefan Hubbard, tetapi bisa saja pengejaan namanya berbeda. Sejumlah informasi di media sosial merujuk namanya sebagai Stephen Hubbard.

"Kami mengetahui laporan-laporan mengenai penahanan seorang warga negara Amerika. Karena pembatasan privasi, kami tidak dapat memberi komentar lebih lanjut," kata Kedutaan Besar AS di Moskow dalam pernyataannya.

Menurut RIA Novosti, pensiunan asal Michigan itu pindah ke Ukraina pada 2014. Laporan-laporan media itu tidak menjelaskan kapan atau bagaimana Hubbard tiba di Moskow.

Dalam persidangan di pengadilan kota tingkat tertinggi di Moskow, seorang hakim menyetujui permintaan jaksa untuk menahan Hubbard selama enam bulan dengan alasan dia bisa mencoba melarikan diri. Dengan demikian, Hubbard akan tetap dalam tahanan hingga 26 Maret 2025.

Persidangan berikutnya dijadwalkan pada Kamis, 3 Oktober.

Berdasarkan hukum Rusia, berpartisipasi sebagai tentara bayaran dalam konflik bersenjata diancam hukuman hingga 15 tahun penjara.

Sebuah video yang diunggah di YouTube pada Mei 2022 memperlihatkan seorang pria yang mengaku bernama Stephen James Hubbard. Dia mengatakan bahwa dia tinggal di Kota Izyum di wilayah Kharkiv.

Pria itu mengatakan dia lahir di Big Rapids, Michigan dan datang ke Izyum pada 2014. Dia tampak lusuh dengan janggut panjang dan kuku-kuku yang kotor.

Rusia menduduki sebagian wilayah Kharkiv termasuk Izyum pada Maret 2022, tak lama setelah melancarkan serangan pada 24 Februari, dan Ukraina merebut kembali Izyum pada September 2022.

RIA Novosti melaporkan, mengutip jaksa, bahwa orang Amerika itu menandatangani kontrak dengan batalion pertahanan teritorial Ukraina sehari setelah pasukan Rusia memasuki Ukraina.

Dalam penugasannya, dia dibayar “setidaknya $1.000 (sekitar 15 juta rupian) per bulan”, menjalani pelatihan, menerima seragam dan senjata dan “ikut serta dalam konflik bersenjata”, kata jaksa.

Dia ditahan oleh seorang tentara Rusia pada 2 April 2022, tambah jaksa tanpa memberikan perincian. [ft/es]

Ada yang mengabdi untuk negara, ada juga tentara ilegal yang bertempur demi uang alias tentara bayaran. Dikenal dengan istilah soldier of fortune, ada banyak film terbaik tentang tentara bayaran yang menarik untuk ditonton.

Biasanya, tentara bayaran direkrut untuk maju dalam perang kotor atau kepentingan tertentu. Walau tidak resmi, aksi tentara bayaran bisa jadi lebih nekat dibandingkan tentara biasa atau pasukan khusus resmi. Dengan senjata minimal, tentara bayaran inilah yang mampu menembus pertahanan musuh.

Film Terbaik Tentang Tentara Bayaran

VIVA Militer: Pasukan Demokratik Suriah (SDF)

"Pejuang kami terus maju di distrik dan permukiman provinsi Deir ez-Zor setelah menguasai pusat kota, serta pedesaan barat dan timur," ujar Abdul Ghani dilansir VIVA Militer dari Anadolu Agency.

Meskipun kelompok Hay'at Tahrir al-Sham berhasil merebut ibukota Damaskus dan menumbangkan rezim al-Assad, wilayah Deiz ez-Zor masih dikuasai oleh milisi Kurdi.

Pasukan Demokratik Suriah yang disokong oleh militer Amerika Serikat (AS), disebut telah mengumumkan kepergiannya dari Deiz ez-Zor dan menyerahkan daerah tersebut ke tangan milisi Hay'at Tahrir al-Sham.

Seiring dengan keberhasilan pasukan keamanan di daerah tersebut, muncul laporan masih adanya sebagian anggota milisi Kurdi di daerah lain pedesaan Deiz ez-Zor dan terlibat kontak tembak dengan unit milisi HTS.

The Hitman’s Bodyguard

Balik lagi ke film yang dibintangi oleh Ryan Reynolds, The Hitman’s Bodyguard (2017) adalah film aksi komedi yang dibintangi bersama Samuel L. Jackson. Film ini bakalan digarap oleh sutradara populer Patrick Hughes dan ceritanya digarap oleh Tom O’Connor.

Ceritanya berpusat pada agen bodyguard terhebat bernama Michael Bryce yang mendapatkan klien baru, yaitu seorang pembunuh bayaran. Sialnya sosok pria yang harus dilindunginya tidak lain adalah musuh bebuyutannya sendiri yang kini jadi saksi di Pengadilan Kriminal Internasional.

Diselingi dengan berbagai keributan dan aksi konyol, Michael Bryce berusaha menjalankan tugasnya dengan sempurna. Buat kamu yang ngefans dengan film ini bisa juga menonton sekuelnya yang berjudul Hitman's Wife's Bodyguard (2021).

Tak melulu menampilkan sosok tentara pria, The Old Guard (2020) bakalan menampilkan karakter tentara bayaran perempuan. Disutradarai oleh Gina Prince-Bythewood, aktris serba bisa Charlize Theron bakalan berperan sebagai pimpinan tentara bayaran abadi bernama Andy. Kisahnya sendiri bakalan diadaptasi dari komik superhero berjudul sama karya Leandro Fernández.

Semuanya berawal ketika kelompok tentara bayaran abadi yang melindungi dunia dari aksi kejahatan terekspose. Sebagai pimpinan dari kelompok tersebut, Andy berusaha menyelamatkan anggotanya yang kini jadi buruan kelompok penjahat kelas kakap.

Satu-satunya film Asia dalam list, film asal Korea Selatan yang berjudul Take Point (2018) juga bisa kamu tonton. Bergenre aksi dan thriller, film garapan sutradara Kim Byung Woo ini mengisahkan seorang tentara bayaran yang diberikan misi menculik pimpinan utama Korea Utara.

Pimpinan kelompok tentara bayaran bernama Ahab dihubungi oleh intelijen Amerika Serikat untuk menjalankan misi penting. CIA menginginkan mereka menculik pemimpin Korea Utara melalui sebuah bunker yang berlokasi di Zona Demiliterisasi (DMZ).

Penyergapan ini tidak mudah, pasalnya sang pemimpin memiliki deretan pengawal yang kuat dan cukup merepotkan.

The Interceptor (2022) menjadi salah satu film mengenai tentara bayaran yang bisa kamu tonton. Film original Netflix ini digarap oleh sutradara Matthew Reilly dan dibintangi oleh Elsa Pataky sebagai pemeran utamanya.

Meski ide utamanya mengenai aksi terorisme, nantinya Elsa Pataky akan berhadapan dengan kelompok tentara bayaran yang kejam.

Tak sendiri, Elsa Pataky bakalan beradu akting dengan Luke Bracey yang berperan sebagai lawannya yang karismatik.

Filmnya mengisahkan Kapten JJ Collins yang harus berhadapan dengan Alexander Kessel, yaitu mantan perwira militer Amerika Serikat yang akhirnya membelot. Saling beradu taktis dan keahlian militer, kira-kira siapa nih yang bakalan menang?

Dari Amerika, Inggris hingga Korea Selatan, film-film bertema tentara bayaran di atas dijamin jadi salah satu film terbaik yang pernah kamu tonton. Berbagai aksi laga hingga taktik militer yang ditampilkan terasa semakin sempurna dengan plot dan akting ciamik dari para aktornya.

Dari list di atas, kira-kira film mana yang bikin kamu penasaran dan nggak sabar ingin segera menontonnya?

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

TEMPO.CO, Jakarta - Hounds of War, film terbaru karya Isaac Florentine, sukses membawa penonton ke dalam dunia gelap para tentara bayaran. Film ini menampilkan deretan aktor kawakan seperti Frank Grillo, Robert Patrick, dan Rhona Mitra yang memberikan performa mengesankan dalam kisah yang penuh aksi dan pengkhianatan.

Cerita film ini berpusat pada sekelompok tentara bayaran elit yang dikenal dengan julukan ‘The Hounds’, kelompok dengan keterampilan tempur tak tertandingi dalam menjalankan misi-misi paling berbahaya. Di bawah kepemimpinan dari Grillo, mereka terlibat dalam sebuah konspirasi mematikan.

Review Film: Sinematografi yang Gelap dan Pertarungan Intens

Sutradara Isaac Florentine, yang dikenal lewat karya-karya film bela diri dan aksi seperti Acts of Vengeance (2017) atau Ninja (2009) berhasil mengeksekusi adegan pertempuran yang penuh adrenalin dengan koreografi yang cukup cermat. Setiap adegan pertarungan dalam Hounds of War dieksekusi dengan intensitas yang mengesankan, memperlihatkan realitas kejam dari pekerjaan tentara bayaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grillo, yang berperan sebagai karakter utama juga tampil memukau dengan pesonanya yang khas. Akting Grillo sebagai pemimpin yang terjebak antara tugas dan dendam menambah kedalaman karakternya. Tidak hanya Grillo, Robert Patrick yang berperan sebagai mentor dan pencipta tim, membawa gravitas tersendiri yang menambah nuansa gelap pada tema film ini. Pengkhianatannya menjadi pemicu konflik utama, saat The Hounds terjebak dalam konspirasi mematikan yang dirancang untuk menghancurkan mereka. Pengkhianatan yang dilakukan oleh Patrick memicu konspirasi dan menciptakan ketegangan sepanjang film diputar.

Sementara itu, Rhona Mitra, yang berperan sebagai ahli taktik dalam tim, memberikan dimensi lain dengan keteguhan emosional yang kuat. Mitra membawa keseimbangan antara kekuatan dan kepekaan, menjadikannya sosok yang penting dalam alur cerita yang penuh ketegangan ini.

Florentine nampaknya memastikan bahwa setiap adegan pertempuran dalam Hounds of War memiliki efek visual yang kuat. Sinematografi yang digarap dengan apik, terutama dalam adegan-adegan yang gelap dan penuh ketegangan, berhasil meningkatkan intensitas film ini. Penonton seakan dibawa masuk ke dalam misi mendesak yang harus diselesaikan oleh The Hounds.